Senin, 13 April 2015

BATUAN BEKU


BATUAN BEKU
            Batuan beku atau batuan igneus (dari bahasa latin : ignis, api) ini merupakan batuan yang terbentuk dari hasil proses pendinginan / pembekuan magma, dengan atau tanpa proses kristalisasi baik dibawah permukaan (intrusif) maupun diatas permukaan (ekstrusif).
A. Batuan beku ekstrusif
            Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannnya berlangsung dipermukaan bumi. Batuan ekstrusif ini merupakan magma yang keluar permukaan yang kemudian memadat menjadi batu. Ada beberapa struktur yang dimiliki oleh batuan ekstrusif, yaitu :
            a. Masif, yaitu struktur yang memperlihatkan suatu masa batuan yang seragam.
b. Sheeting Joint, yaitu struktur yang memperlihatkan seperti lapisan.
c. Columnar Joint, yaitu struktur yang memperlihatkan seperti batang pensil yang berbntuk polygonal, atau sering dikenal sebagai kekar kolom.
d. Pillow Lawa, yaitu struktur yang memperlihatkan bantal yang bergumpal-gumpal. Pillow lava ini terbentuk di bawah permukaan air atau berada pada lingkungan air.
e. Vesikular, yaitu struktur yang memperlihatkan lubang-lubang pada batuan beku, hal ini disebabkan karena proses pelepasan gas pada saat pembekuan.
f. Amigdaloidal, yaitu struktur vesikuler tetapi lubanglubang gas tersebut telah terisi oleh mineral asing.
g. Struktur aliran, yaitu struktur yang memperlihatkan kesearahan atau kesejajaran mineral akibat dari proses aliran.
B. Batuan Intrusif
Batuan beku intrusif adalah batuan beku yang proses pendinginannya berlangsung dibawah permukaan. Batuan ini merupakan hasil dari proses terobosan magma terhadap batuan-batuan samping baik itu batuan sedimen maupun batuan beku. Terobosan ini mempengaruhi kedudukan  terhadap lapisan batuan yang di terobosnya, yaitu bisa sejajar dengan perlapisan (Konkordan) maupun memotong perlapisan batuan (Diskordan).
            1.  Konkordan
Yaitu tubuh batuan beku yang sejajar dengan perlapisan batuan disampingnya. Jenis-jenis dari tubuh batuan ini adalah :
a. Sill, yaitu tubuh batuan yang berupa lembaran dan sejajar dengan perlapisan batuan disekitarnya
b Laccolith, yaitu tubih batuan beku yang berbntuk kubah (dome), diamana perlapisan batuan asalnya datar menjadi melengkung akibar dari penerobosan tubuh batuan ini. Tubuh batuan ini bisa menjapai 4 mil dengan kedalaman ribuan meter.
c. Lopolith, yaitu tubuh batuan beku  yang merupakan kebalikan dari struktur laccolith. Jadi lopolith berbentuk cembung ke bawah. Lopolith ini ukurannya bisa lebih besar dari pada laccolith.
d. Paccolith, yaitu tubuh batuan beku yang menempati sinklin atau antiklin yang terlah ada sebelumnya. Ketebalan paccolith bisa mencapai antara ratusan hingga ribuan kilometer.
2.  Diskordan
Yaitu tubuh batuan beku yang memotong perlapisan batuan disekitarnya. Jenis-jenis tubuh batuan ini adalah :
·         Dyke, yaitu tubh batuan beku yang memoyong batuan atau perlapisan batuan disekitarnya. Bentuk memanjang atau tabular. Ketebalannya dari beberapa centimeter sampai puluhan kilometer dengan panjang bisa mencapai ratusan meter.
·         Batholith, merupakan dapur magma yang membeku. Jadi ukurannya sangat besar bisa mencapai > 100 Km2.
·         Stock, yaitu tubuh batuan beku seperti batholite tetapi dengan dimensi atau ukurang yang lebih kecil.

          

Gambar 1. Bagan Struktur Batuan Beku intrusif

C. Tekstur Batuan Beku
            1. Derajat Kristalinitas
            Derajat kristalinitas merupakan kehadiran kristal dan gelas pada suatu batuan beku tertentu. Dibagi menjadi :
                        a. Holokristalin, batuan beku yang disusun oleh 100% Kristal.
                        b. Hypokristalin, batuan beku yang disusun dominan Kristal daripada gelas.
                        c. Holohyalin, batuan beku yang disusun oleh 100% gelas
                        d. Hypohyalin, bayuan beku yang disusun oleh dominan gelas daripada Kristal.
            2. Ukuran Butir
                        a. Fanerik, batuan beku yang disusun oleh mineral-mineral yang kasar / berukuran besar.
                        b. Afanitik, batuan beku yang disusun oleh mineral-mineral yang berukuran kecil / halus.
            3. Bentuk Kristal
Ketika magma membeku, Kristal yang pertama kali terbentuk akan sempurna. Itu dikarenakan Kristal tersebut memiliki ruang yang cukup untuk membentuk dirinya menjadi sempurna. Sedangkan Kristal yang terbentuk terakhir akan terbentuk tidak sempurna dikarenakan Kristal tersebut tidak memiliki ruang yang cukup karena Kristal-kristal lain sudah terbentuk terlebih dahulu.
                        a. Euhedral, bentuk Kristal yang sempurna.
                        b. Subhedral, bentuk Kristal yang kurang sempurna.
                        c. Anhedral, bentuk Kristal yang tidak sempurna
            4. Berdasarkan kombinasi bentuk kristalnya.
a. Unidiomorf ( Automorf ), sebagian kristalnya dibatasi oleh bidang kristalnya atau bentuk Kristal Euhedral ( Sempurna ).
b. Hipidyomorf ( Hypautomorf ), sebagian bentuk kristalnya berbentuk euhedral dan subhedral.
c. Allotriomorf ( Xenomorf ), sebagian kristalnya disusun oleh bentuk yang anhedral.
            5. Berdasarkan keseragaman butirnya
                        a. Equigranular, apabila ukuran butirnya seragam.
                        b. Inequigranular, apabila ukuran butirnya tidak seragam.
D. Klasifikasi Batuan Beku.
            Berdasarkan tempat terbentuknya, batuan beku dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Plutonik, Batuan beku yang terbentuk jauh dibawah permukaan.
2. Hypabisal, Batuan beku yang terbentuk di bawah permukaan bumi tetapi tidak terlalu jauh / dangkal.
3. Vulkanik, Batuan beku yang terbentuk di permukaan. Batuan ini masuk kedalam batuan piroklastik yaitu hasil dari erupsi gunung api

Daftar Pustaka
1. Best, Myron G., (2002), Igneous and Metamorphic Petrology (Blackwell Publishing), ISBN  1405105887.
2.  Blatt,  Harvey ; Tracy, Robert J.: Owens, Bent, (2005), Petrology: Igneous, sedimentary, and metamorphic (New York: W. H. Freeman), ISBN 978-0716737438.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar