BATUAN
BEKU
Batuan beku atau batuan igneus (dari
bahasa latin : ignis, api) ini
merupakan batuan yang terbentuk dari hasil proses pendinginan / pembekuan magma,
dengan atau tanpa proses kristalisasi baik dibawah permukaan (intrusif) maupun
diatas permukaan (ekstrusif).
A.
Batuan beku ekstrusif
Batuan beku ekstrusif adalah batuan
beku yang proses pembekuannnya berlangsung dipermukaan bumi. Batuan ekstrusif
ini merupakan magma yang keluar permukaan yang kemudian memadat menjadi batu. Ada
beberapa struktur yang dimiliki oleh batuan ekstrusif, yaitu :
a. Masif, yaitu struktur yang
memperlihatkan suatu masa batuan yang seragam.
b. Sheeting Joint, yaitu struktur
yang memperlihatkan seperti lapisan.
c. Columnar Joint, yaitu struktur
yang memperlihatkan seperti batang pensil yang berbntuk polygonal, atau sering
dikenal sebagai kekar kolom.
d. Pillow Lawa, yaitu struktur
yang memperlihatkan bantal yang bergumpal-gumpal. Pillow lava ini terbentuk di
bawah permukaan air atau berada pada lingkungan air.
e. Vesikular, yaitu struktur yang
memperlihatkan lubang-lubang pada batuan beku, hal ini disebabkan karena proses
pelepasan gas pada saat pembekuan.
f. Amigdaloidal, yaitu struktur
vesikuler tetapi lubanglubang gas tersebut telah terisi oleh mineral asing.
g. Struktur aliran, yaitu
struktur yang memperlihatkan kesearahan atau kesejajaran mineral akibat dari
proses aliran.
B.
Batuan Intrusif
Batuan beku intrusif adalah
batuan beku yang proses pendinginannya berlangsung dibawah permukaan. Batuan
ini merupakan hasil dari proses terobosan magma terhadap batuan-batuan samping
baik itu batuan sedimen maupun batuan beku. Terobosan ini mempengaruhi
kedudukan terhadap lapisan batuan yang
di terobosnya, yaitu bisa sejajar dengan perlapisan (Konkordan) maupun memotong
perlapisan batuan (Diskordan).
1. Konkordan
Yaitu tubuh batuan beku yang
sejajar dengan perlapisan batuan disampingnya. Jenis-jenis dari tubuh batuan
ini adalah :
a. Sill, yaitu tubuh batuan yang
berupa lembaran dan sejajar dengan perlapisan batuan disekitarnya
b Laccolith, yaitu tubih batuan
beku yang berbntuk kubah (dome), diamana perlapisan batuan asalnya datar
menjadi melengkung akibar dari penerobosan tubuh batuan ini. Tubuh batuan ini
bisa menjapai 4 mil dengan kedalaman ribuan meter.
c. Lopolith, yaitu tubuh batuan
beku yang merupakan kebalikan dari
struktur laccolith. Jadi lopolith berbentuk cembung ke bawah. Lopolith ini
ukurannya bisa lebih besar dari pada laccolith.
d. Paccolith, yaitu tubuh batuan
beku yang menempati sinklin atau antiklin yang terlah ada sebelumnya. Ketebalan
paccolith bisa mencapai antara ratusan hingga ribuan kilometer.
2. Diskordan
Yaitu tubuh batuan beku yang
memotong perlapisan batuan disekitarnya. Jenis-jenis tubuh batuan ini adalah :
·
Dyke,
yaitu tubh batuan beku yang memoyong batuan atau perlapisan batuan
disekitarnya. Bentuk memanjang atau tabular. Ketebalannya dari beberapa
centimeter sampai puluhan kilometer dengan panjang bisa mencapai ratusan meter.
·
Batholith,
merupakan dapur magma yang membeku. Jadi ukurannya sangat besar bisa mencapai
> 100 Km2.
·
Stock,
yaitu tubuh batuan beku seperti batholite tetapi dengan dimensi atau ukurang
yang lebih kecil.
Gambar
1. Bagan Struktur Batuan Beku intrusif
C. Tekstur Batuan Beku
1. Derajat Kristalinitas
Derajat
kristalinitas merupakan kehadiran kristal dan gelas pada suatu batuan beku
tertentu. Dibagi menjadi :
a. Holokristalin, batuan
beku yang disusun oleh 100% Kristal.
b. Hypokristalin, batuan
beku yang disusun dominan Kristal daripada gelas.
c. Holohyalin, batuan
beku yang disusun oleh 100% gelas
d. Hypohyalin, bayuan
beku yang disusun oleh dominan gelas daripada Kristal.
2. Ukuran Butir
a. Fanerik, batuan beku
yang disusun oleh mineral-mineral yang kasar / berukuran besar.
b. Afanitik, batuan beku
yang disusun oleh mineral-mineral yang berukuran kecil / halus.
3. Bentuk Kristal
Ketika magma membeku, Kristal
yang pertama kali terbentuk akan sempurna. Itu dikarenakan Kristal tersebut
memiliki ruang yang cukup untuk membentuk dirinya menjadi sempurna. Sedangkan
Kristal yang terbentuk terakhir akan terbentuk tidak sempurna dikarenakan
Kristal tersebut tidak memiliki ruang yang cukup karena Kristal-kristal lain
sudah terbentuk terlebih dahulu.
a. Euhedral, bentuk
Kristal yang sempurna.
b. Subhedral, bentuk
Kristal yang kurang sempurna.
c. Anhedral, bentuk
Kristal yang tidak sempurna
4. Berdasarkan kombinasi bentuk
kristalnya.
a. Unidiomorf ( Automorf ),
sebagian kristalnya dibatasi oleh bidang kristalnya atau bentuk Kristal
Euhedral ( Sempurna ).
b. Hipidyomorf ( Hypautomorf ),
sebagian bentuk kristalnya berbentuk euhedral dan subhedral.
c. Allotriomorf ( Xenomorf ),
sebagian kristalnya disusun oleh bentuk yang anhedral.
5. Berdasarkan keseragaman butirnya
a. Equigranular, apabila
ukuran butirnya seragam.
b. Inequigranular,
apabila ukuran butirnya tidak seragam.
D.
Klasifikasi Batuan Beku.
Berdasarkan tempat terbentuknya,
batuan beku dapat diklasifikasikan menjadi :
1.
Plutonik, Batuan beku yang terbentuk jauh dibawah permukaan.
2.
Hypabisal, Batuan beku yang terbentuk di bawah permukaan bumi tetapi tidak
terlalu jauh / dangkal.
3.
Vulkanik, Batuan beku yang terbentuk di permukaan. Batuan ini masuk kedalam
batuan piroklastik yaitu hasil dari erupsi gunung api
Daftar
Pustaka
1. Best, Myron G.,
(2002), Igneous and Metamorphic Petrology (Blackwell Publishing), ISBN 1405105887.
2. Blatt,
Harvey ; Tracy, Robert J.: Owens, Bent, (2005), Petrology: Igneous,
sedimentary, and metamorphic (New York: W. H. Freeman), ISBN 978-0716737438.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar